Signal to Noise Ratio (SNR) dan Bit Error Ratio (BER)
السَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Konbanwa ,
apa kabar nih ? *Halah Wibu* aku harap semoga yang nyasar kesini selalu sehat
wal afiat (Aamiin) *gas gas gas , suwen* . Oke artikel singkat yang sangat
singkat kali ini bercerita *eh berisi tentang SNR a.k.a Signal to Noise Ratio dan
BER a.k.a Bit Error Ratio .
Yasudah ,
yuk disimak ;
SNR ( Signal to Noise Ratio)
Signal to Noise ratio (SNR) adalah
suatu ukuran untuk menentukan kualitas dari sebuah sinyal yang terganggu oleh
derau. Penelitian ini, estimasi SNR dilakukan dengan menggunakan metode
korelasi. Sinyal masukan (sinyal uji) dimodelkan dengan sinyal sinusoidal.
Sinyal derau dimodelkan sebagai sinyal random dengan distribusi normal
(Gaussian). Perancangan simulasi ini dilakukan dengan menggunakan Simulink
Matlab.
Hasil pengujian telah diperoleh bahwa
variasi frekuensi sinyal masukan menghasilkan nilai estimasi SNR yang
bervariasi. Pada hasil simulasi, yang mendekati nilai SNR target adalah pada
frekuensi 1000 Hz dengan metode korelasi tak tertapis dan frekuensi 500 Hz
dengan metode korelasi tertapis. Ukuran frame sinyal masukan 512 sampel/frame,
baik dengan metode korelasi tak tertapis maupun dengan metode korelasi
tertapis.
Frekuensi sampling terjadi pada 16 kHz
dengan metode korelasi tak tertapis dan pada 8 kHz dengan metode korelasi
tertapis. Waktu tunda sampel pada sampel adalah 50 sampel dengan metode
korelasi tak tertapis dan pada 30 sampel dengan metode korelasi tertapis.
Nilai SNR suatu jalur dapat dikatakan
pada umumnya tetap, berapapun kecepatan data yang melalui jalur tersebut.
Satuan ukuran SNR adalah decibel (dB) <– logarithmic. Efek yang bisa
ditimbulkan akibat NSR yang rendah yaitu koneksi
sering terputus, lambat, tidak bisa connect, dsb.
dibawah ini merupakan klasifikasi SNR
:
Makin
TINGGI makin BAIK
——————————————————–
29,0 dB ~ ke atas
= Outstanding (bagus sekali)
20,0 dB ~ 28,9 dB
= Excellent (bagus) Koneksi stabil.
11,0 dB ~ 19,9 dB
= Good (baik) Sinkronisasi sinyal ADSL
dapat berlangsung lancar.
07,0 dB ~ 10,9 dB = Fair (cukup) Rentan terhadap variasi perubahan kondisi pada
jaringan.
00,0 dB ~ 06,9 dB = Bad (buruk) Sinkronisasi sinyal gagal atau tidak lancar
(ter-putus²).
———————————————————
dan dibawah ini klasifikasi ine
Attenuation (Redaman pada Jalur)
Makin RENDAH
makin BAIK
———————————————————-
00,0 dB ~ 19,99
dB = Outstanding (bagus sekali)
20,0 dB ~ 29,99
dB = Excellent (bagus)
30,0 dB ~ 39,99
dB = Very good (baik)
40,0 dB ~ 49,99
dB = Good (cukup)
50,0 dB ~ 59,99
dB = Poor (buruk) , kemungkinan akan
timbul masalah koneksi (tidak lancar, dsb).
60,0 dB ~ ke atas
= Bad (amburadul) , pasti akan timbul banyak gangguan koneksi (sinyal hilang,
tidak bisa connect
———————————————————-
BER (Bit Error Ratio)
Dalam teknologi komunikasi digital, bit error rate atau bit error ratio biasa disingkat dengan
BER, merupakan sejumlah bit digital bernilai
tinggi pada jaringan transmisi yang ditafsirkan sebagai keadaan rendah atau
sebaliknya, kemudian dibagi dengan sejumlah bit yang diterima atau dikirim atau
diproses selama beberapa periode yang telah ditetapkan.
Jumlah bit error (kesalahan bit) adalah
jumlah bit yang diterima dari suatu aliran data melalui jalur komunikasi yang
telah berubah karena gangguan derau
(noise), interferensi, distorsi, atau kesalahan sinkronisasi bit.
Sebagai
contoh, diasumsikan berikut ini urutan bit yang ditransmisikan:0 1 1 0 0 0 1 0 1 1,
dan pada alat penerima akan menterjemahkan urutan bit sebagai berikut:
0 0 1 0 1 0 1 0 0 1,
Maka BER pada kasus ini ada 3 kesalahan penafsiran bit (yang digaris bawah) kemudian sebagai nilai BER yang dihasilkan adalah nilai kesalahan ini dibagi dengan sejumlah bit yang kirim yaitu 10 bit, sehingga didapatkan 0.3 atau 30%.
Analisa BER
;
BER mungkin dianalisa dengan
menggunakan simulasi komputer stokastik. Jika saluran transmisi model sederhana
dan model sumber data diasumsikan, BER juga dapat dihitung secara analitik.
Sebagai contoh dari model sumber data
adalah sumber Bernoulli. Contoh model saluran sederhana adalah:
Biner
simetris channel
(Binary symmetric channel: digunakan dalam analisis probabilitas
decoding kesalahan jika terjadi kesalahan bit non-bursty pada saluran
transmisi)
Aditif noise
gaussian putih
(Additive white gaussian noise: AWGN) channel tanpa fading.
Demikian artikel
tentang Signal to Noise Ratio (SNR) dan Bit Error Ratio (BER) ,semoga
bermanfaat =) dan jangan bosen-bosen buat mampir gan xD Jaaa
Sekian terimakasih
See you next time , ان شاء الله
وَ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Sumber :
ABOUT THE AUTHOR
Heyyaa, terima kasih telah berkunjung (*atau lagi kesasar?) diblog yang abstrak ini , saya hanyalah newbie di dunia perblogan* yang kosakata penulisannya masih acak acakan yang mencoba untuk berbagi ilmu seputar Telekomunikasi , semoga bermanfaat dan sering-sering berkunjung ya xD
terimakasih atas infonya
BalasHapussolder infrared